Awal tahun 2023 ini dunia mendapat kabar kurang enak dari Amerika Serikat, seharusnya tahun baru ini menjadi momen yang menyenangkan dan men...
Awal tahun 2023 ini dunia mendapat kabar kurang enak dari Amerika Serikat, seharusnya tahun baru ini menjadi momen yang menyenangkan dan mengemberikan, tetapi kabar yang kurang bersahabat datang. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah melaporkan bahwa strain baru omicron tengah mendominasi di Amerika Serikat. Subvarian bernama XBB.1.5 ini telah menimbulkan kekhawatiran adanya potensi gelombang kasus Covid-19 lainnya setelah liburan tahun baru ini.
Sekitar 40 persen dari kasus Covid-19 AS (saat ini) telah dikonfirmasi akibat subvarian XBB.1.5. Angka ini naik dari 20 persen sepekan sebelumnya. Di East Coast, sekitar 75 persen kasus terkonfirmasi dilaporkan sebagai XBB.1.5. Para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat juga telah memantau dengan cermat keluarga subvarian XBB ini selama berbulan-bulan karena strain tersebut memiliki banyak mutasi yang dapat membuat vaksin COVID-19 menjadi kurang efektif.
Ahli virologi di Universitas Johns Hopkins, Andrew Pekosz, mengatakan bahwa varian XBB.1.5 berbeda dari anggota keluarga variannya karena varian XBB.1.5 memiliki mutasi tambahan yang membuatnya mengikat lebih baik ke sel. Sebelumnya, Omicron XBB pertama kali diidentifikasi di India pada Agustus 2022. Dengan cepat menjadi dominan di sana, juga di Singapura dan Indonesia. Sejak itu berkembang menjadi XBB.1 dan XBB.1.5.
Dikutip dari Live Mint, para ahli menyatakan bahwa COVID-19 XBB.1.5 bisa memicu lonjakan kasus secara global. Hal ini dikarenakan XBB.1.5 adalah campuran 'rekombinan' dari dua strain Omicron sebelumnya. Maka dari itu, varian XBB.1.5 diyakini lebih kuat dan lebih menular daripada variasi BQ dan XBB. Varian XBB.1.5 ini juga unggul daripada varian BQ1 sebesar 108 persen. Namun, dari banyaknya data yang tersedia, XBB1.5 terus meningkat dan saat ini transmisinya disebut 120 persen lebih cepat daripada leluhurnya. Termasuk Omicron BF, yang 'menggila' di China dan belakangan juga teridentifikasi di Indonesia.
Referensi:
Ramadhania, Suci Risanti. 2023. Nggak Kelar-kelar! Muncul Lagi Omicron Baru XBB.1.5, Bikin Kasus AS Meledak.(Daring) melalui tautan https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6493628/nggak-kelar-kelar-muncul-lagi-omicron-baru-xbb15-bikin-kasus-as-meledak.
K Sagita, Nafilah Sri. 2023. AS Diamuk Lonjakan Omicron XBB.1.5, Booster Gak Mempan?. (Daring) melalui tautan https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6495229/as-diamuk-lonjakan-omicron-xbb15-booster-gak-mempan.
Susilawati, Desy. 2023. Subvarian XBB 1.5 Mendominasi Kasus Covid-19 di Amerika Serikat. (Daring) melalui tautan https://www.republika.co.id/berita/rnvtyv414/subvarian-xbb-15-mendominasi-kasus-covid19-di-amerika-serikat.