Menurut WHO (World Health Organization) kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera dimana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka s...
Menurut WHO (World Health Organization) kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera dimana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Berdasarkan data penelitian internasional, isu kesehatan mental menjadi masalah yang genting di beberapa negara yang kebanyakan menimpa usia para pelajar (mahasiswa dan siswa).
Di Inggris diketahui bahwa mahasiswanya mengunjungi bagian konseling meningkat lima kali lipat dibanding 10 tahun terakhir. Mahasiswa memang dirasa rentan dengan permasalahan kesehatan mental karena banyaknya tuntutan-tuntutan yang hadir di lingkunganya.
Hasil survei dari National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang merupakan badan survei tentang kesehatan mental pertama di Indonesia, mengungkap bahwa Satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental, sedangkan satu dari 20 orang memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Angka ini setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja. Kesehatan mental yang biasa menyerang para remaja tersebut diantaranya gangguan cemas (gabungan antara fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh) sebesar 3.7%, gangguan depresi mayor (1.0%), dan gangguan perilaku (0.9%), Berikutnya adalah gangguan stress pasca-trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) masing-masing sebesar 0.5%.
Dari sekian ratus juta jiwa penduduk Indonesia banyaknya yang mengalami gangguan kesehatan mental adalah usia remaja. Akhirnya banyak yang mengira bahwa generasi sekarang adalah generasi yang lemah dan rentan dengan isu mental, lalu mengapa akhirnya banyak di umur-umur mahasiswa dan siswa yang mengalami isu kesehatan mental? Berikut alasannya:
1. Transisi Siswa ke Mahasiswa
Tentu hal tersebut menjadi tantangan yang besar bagi sebagian mahasiswa baru, lingkungan yang asing bagi mereka, segala kebaikan yang sulit untuk diadaptasi membuat mereka harus berusaha lebih menerima kebaruan tersebut.
2. Kehidupan Dunia Kampus
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan kampus menang ‘sangar’ semua mahasiswa berlomba untuk menjadi yang pertama, persaingan antar mahasiswa untuk menjadi terbaik sangat terlihat jelas. Meskipun tidak semua, tetapi akhirnya banyak dari mereka yang terpaksa untuk memiliki ambis-ambis tersebut. Tidak semua orang bisa menerima hal tersebut, sehingga terasa sulit untuk menyesuaikan kemampuan diri dengan hal-hal yang harus mereka lakukan di kampus.
3. Tuntutan di Lingkungan Sekitar
Tak sedikit mahasiswa yang mengeluh karena banyaknya pertanyaan, “kapan lulus?” “habis ini mau kerja dimana?” “kok gak lulus lulus sih?” dan masih banyak pertanyaan lain yang seakan menyudutkan mahasiswa untuk melakukan yang sekitarnya inginkan. Belum lagi dengan tambahan tugas-tugas dan kewajiban mahasiswa di kampus. Tentu ini akan menekan mahasiswa tersebut secara langsung, membuat mereka terus berpikir, stress, dan bisa jadi depresi dialami oleh mahasiswa.
Sebenarnya masih banyak alasan mengapa banyak orang-orang yang ada di umur siswa-mahasiswa mengalami isu kesehatan mental. Misalnya terpaan sosial media yang membuat remaja-remaja tersebut makin resah dengan kehidupannya. Lalu, bagaimana agar terhindar dari masalah kesehatan tersebut?
Sekarang sudah banyak platform mengenai pengaduan gangguan kesehatan mental, banyak juga kampus-kampus yang menyediakan jasa konseling secara gratis untuk mahasiswanya. Mahasiswa tidak perlu takut apalagi sungkan untuk menceritakan keadaan kesehatan mental ke saudara, orang tua, teman.
Bila dirasa masalahnya semakin serius mahasiswa bisa mengunjungi tenaga profesional untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik terhadap masalah tersebut. Kesehatan mental perlu dijaga, mengakhiri hidup ataupun menyakiti diri sendiri bukanlah cara yang terbaik untuk menyelesaikan itu semua. Sejatinya masalah akan selesai bila dihadapi dan diselesaikan.
Referensi:
Aryatama, Aditya. 2022. Menjadi Isu Global, Ini Pentingnya Kesehatan Mental Mahasiswa dan Pelajar. (Daring) melalui tautan https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/student-life/ini-pentingnya-kesehatan-mental-mahasiswa-dan/