Banyak yang berprasangka bahwa di jurusan Komunikasi hanya belajar ngomong saja. Apa betul ya? Tapi nyatanya belajar di jurusan Ilmu Komunik...
Banyak yang berprasangka bahwa di jurusan Komunikasi hanya belajar ngomong saja. Apa betul ya? Tapi nyatanya belajar di jurusan Ilmu Komunikasi lebih dari ngomong, karena banyak teori dan asumsi yang bisa dipelajari. Contohnya, negosiasi dalam studi komunikasi, banyak yang mengira negosiasi hanya interaksi tawar-menawar saja, tapi di dalam studi negosiasi juga belajar mengenai pola yang kemudian membawa kedua belah pihak di posisi win-win solution.
Ilmu Komunikasi juga dikenal dengan teori gunung es, dalam buku Communication and Human Behavior (Fifth Edition) karya Brent D Ruben dan Lea P. Stewart, gunung es komunikasi adalah aspek yang terlihat dan tidak terlihat dari komunikasi manusia. Diartikan bahwa gunung es terlihat sangat sederhana di luarnya, nyatanya di dalam gunung es itu sangat rumit. Begitulah analogi komunikasi dalam ilmu komunikasi.
Banyak kajian komunikasi yang mahasiswa jurusan ini pelajari, dari komunikasi antarpribadi, komunikasi massa, komunikasi organisasi, periklanan, manajemen komunikasi, dan masih banyak lagi. Perlu diingat juga bahwa tidak semua mahasiswa komunikasi pandai berkomunikasi, maka dari itu terdapat beberapa kajian ilmu komunikasi yang ditawarkan jurusan ini.
Memang, kemampuan berbicara dalam jurusan ilmu komunikasi merupakan skill dasar yang harus dimiliki, namun hal itu akan terus dipelajari oleh mahasiswa komunikasi selama masa studi. Tidak perlu khawatir jika tidak pandai berbicara, karena di ilmu komunikasi lah kita akan belajar seni berbicara. Teori juga bukan asupan utama untuk mahasiswa komunikasi, praktik juga merupakan hal yang harus dilakukan. Mulai dari praktik wawancara, menulis berita, liputan, editing, dan masih banyak praktik-praktik yang dilakukan oleh mahasiswa komunikasi.
Dalam mempelajari komunikasi bukan hanya cara berkomunikasi saja yang melulu dipelajari. Intinya, komunikasi itu lebih rumit dari yang dipikirkan jika dipelajari. Mahasiswa yang memilih jurusan ini juga pasti mempunyai perencanaan untuk masa depan, ‘mengapa saya harus mengambil jurusan ini?’ Karena dalam prospek kerja jurusan ilmu komunikasi juga sangat beragam mulai dari jurnalis/reporter, sutradara, pembuat film, fotografer, editor, dan masih banyak lagi prospek kerja yang relevan dengan ilmu komunikasi.
Tertarik ingin mempelajari Ilmu Komunikasi, kamu bisa berkualiah di UHAMKA (Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka) yang sudah terakreditasi Unggul oleh BAN-PT dan Prodi Ilmu Komunikasinya juga sudah terakreditasi A, jadi kamu tidak perlu diragukan lagi kualitas dari Prodi Ilmu Komunikasi di UHAMKA.