Page Nav

HIDE

Ads Place

Peran penting konselor dalam program individual konseling untuk pemulihan pecandu narkoba

Peran penting konselor dalam program individual konseling untuk pemulihan pecandu narkoba Penggunaan Napza di indonesia sudah menjadi persoa...



Peran penting konselor dalam program individual konseling untuk pemulihan pecandu narkoba Penggunaan Napza di indonesia sudah menjadi persoalan yang sangat serius, hampir merata di semua kalangan masyarakat dari para pelajar, mahasiswa, bahkan Napza sudah merambat kedunia profesi seperti guru, dokter, artis, dan bahkan pemerintah. 

Salah satu upayanya adalah dengan melakukan penanganan korban penyalahgunaan Napza. Proses pemulihan tersebut mengikutsertakan konselor yang dalam prosesnya tergantung dari bagian konselor dan perannya saat sedang memberikan pelayanan. Konselor merupakan petugas yang lebih banyak berinteraksi langsung dengan korban penyalahgunaan Napza.

Permasalahan penyalahgunaan narkoba telah menjadi keprihatinan nasional yang juga dialami oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Dalam satu hari pasti kita mendengar adanya korban penyalahgunaan narkoba yang meninggal dunia. Korban penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi sudah sampai keseluruh pelosok nusantara. Hal ini semakin menuntut keseriusan semua pihak untuk bekerjasama dan terintegritas melakukan upaya penanganan korban penyalahgunaan narkoba. 

Peran konselor sebagai sahabat, motivator dan pembimbing dalam penanganan korban penyalahgunaan narkoba di Institusi Penerimaan Wajib

Lapor. Konselor adalah orang yang memiliki keahlian dalam bidang pelayanan konseling, peran konselor dengan aktifitas dalam penanganan korban penyalahgunaan narkoba, diantaranya adalah:

(1) Asesmen, Dalam asesmen ini, konselor membantu pemulihan dari korban penyalahgunaan narkoba dan keluarganya, diadakannya penilaian terkait permasalahan korban penyalahgunaan narkoba dengan cara mengumpulkan informasi, terutama melalui wawancara.

(2) Konseling, Konseling merupakan aktifitas yang dilakukan untuk memberikan berbagai alternative dalam pemecahan masalah dan bersifat individual meskipun terkadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu korban penyalahgunaan narkoba dalam memahami dan memperjelas masalah yang dihadapinya.

(3) Monitoring, Dalam hal ini monitoring dilakukan untuk pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui, monitoring juga akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bawa pengukuran evaluasi yang diselesaikan berulang-ulang dari waktu ke waktu.  


Dikutip dari kompas, layanan rehabilitasi narkoba yang tersedia saat ini terbagi menjadi dua, yaitu rawat inap dan rawat jalan. Namun, setiap pasien akan mendapatkan rekomendasi perawatan yang berbeda-beda. Perawatan disesuaikan dengan kebutuhan yang diketahui dari proses asesmen dari tenaga medis dan tenaga profesional tersertifikasi di bidang adiksi. Asesmen dilakukan pada kedatangan pertama pasien di Ashefa Griya Pusaka.

Ads Place